Rabu, 07 November 2012


SOAL UJIAN MID SEMESTER
MATA KULIAH          : Filsafat Ilmu
PROGRAM STUDI    : Teknologi Pendidikan  PPS-FKIP UNSRI
HARI/TANGGAL       :  25 Oktober 2012
PENGAMPUH                       :  Dr. Aisyah. AR, M.Pd       
                                       Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.           
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.    Uraikan bahwa tidak semua ilmu pengetahuan adalah ilmu dan ilmu sering disebut dengan “scientific knowledge”, karena metode yang digunakan untuk memperolehnya melalui metode ilmiah, sedangkan filsafat ilmu merupakan “science of science” sehingga kedudukannya berada di atas ilmu yang lain. 

2.     Ilmu berkembang dengan teori dan cara berpikir sebagai sarananya.
a)    Bagaimana Konsep kebenaran menurut rasionalisme, teori   koherensi, dan teori korespondensi? berikan contoh dalam kehidupaan sehari hari sehingga jawaban saudara jelas
b)    Bagaimana perkembangan ilmu mulai adanya zaman batu sampai saat ini. Jelaskan dengan  contoh!

3.   Bagaimana pandangan para filosof berikut ini terhadap ilmu.
a)    Eisteins, Scilard, Mendel, Keppler, Copernicus,
b)    Jelaskan berdasarkan latar belakang filsafat ilmunya
c)    Bagaimana kontribusinya terhadap perkembangan ilmu?

4.    Rene Descartes menyatukan  logika Aristoteles dan Geometri Euclide dengan bantuan disiplin aritmatika dan disempurnakan oleh masyarakat muslim yang disebut dengan aljabar. Kemudian lahirlah geometri analitik yang kita kenal dengan matematika. Namun orang yang sangat berjasa adalah Galelio Galilei (1642-1727) yang merumuskan gerak benda dengan teori gravitasi. Pada tahun ini juga Newton menemukan matematika baru yang disebut dengan kalkulus yang mampu membuat deskripsi dan analisis mengenai perubahan, dengan kalkulus inilah Newton menyempurnakan teori Keppler mengenai tata surya ke dalam teori gravitasi. Menjelang akhir abad ke 19 lahirlah mekanika kuantum dan  mekanika glombang oleh Max Plank yang menemukan energi cahaya (butir-butir cahaya)
a.    Bagaimana pandangan saudara tentang perkembangan ilmu ini dan apakah yang mungkin terjadi selanjutnya?
b.    Bandingkan apa yang dikatakan ”Khun” tentang perkembangan dan kemajuan ilmu berlangsung secara komulatif dan bersifat revolusioner dengan teorinya ”The structure of scientific revolution”




JAWABAN UJIAN MID SEMESTER
NAMA           :           YENI RAINI
NIM                :           06122503059
KELAS          :           JUM’AT/SABTU

1.   Uraikan bahwa tidak semua ilmu pengetahuan adalah ilmu dan ilmu sering disebut dengan “scientific knowledge”, karena metode yang digunakan untuk memperolehnya melalui metode ilmiah, sedangkan filsafat ilmu merupakan “science of science” sehingga kedudukannya berada di atas ilmu yang lain. 
Jawab :
Ilmu jika dilihat dari segi bahasa, ilmu berasal dari bahasa arab yaitu al-ilmu (knowledge) atau dari bahasa Yunani yaitu logos, yang berarti pengetahuan. Sedangkan kata ilmu dalam bahasa indonesia biasanya merupakan terjemahan dari bahasa Inggris science. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, kata scientia ini berasal dari kata kerja scire yang artinya mempelajari, mengetahui. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Tidak semua ilmu pengetahuan adalah ilmu karena ilmu pengetahuan dapat diuji untuk lebih memahami sifat dinamis pada ilmu pengetahuan. Salah satu sifat ilmu pengetahuan adalah sebagai suatu bentuk aktivitas, yaitu sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh manusia. Ilmu tidak hanya merupakan aktivitas tunggal saja, tetapi suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakan suatu proses. Proses dalam rangkaian aktivitas ini bersifat intelektual dan mengarah pada tujuan-tujuan tertentu. Aktivitas intelektual berarti kegiatan yang memerlukan kemampuan berpikir untuk melakukan penalaran logis atau hasil-hasil pengalaman empiris. Ilmu adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang melalui pelaksanaannya umat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan pemahaman tentang alam yang senantiasa lebih cermat dan lebih meningkat. Pada suatu kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan diri sendiri terhadapnya, mengubah lingkungannya, dan mengubah ciri-cirinya sendiri.
Ilmu dapat diartikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis dengan menggunakan metode-metode tertentu. Hasil yang berupa pengetahuan ini yang menjadi ciri kedua dari ilmu, yaitu sebagai suatu produk. Kedua ciri dasar ilmu, yaitu wujud  aktivitas manusia dan hasil aktivitas tersebut, merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari ciri ketiga yang dimilki, yaitu sebagai metode.
Ilmu sering disebut dengan “scientific knowledge”, karena metode yang digunakan untuk memperoleh suatu pengetahuan adalah dengan melalui metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Pengetahuan ilmiah/ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah atau dengan menerapkan cara kerja ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur yang digunakan dalam mendapatkan yang disebut ilmu yang berupa langkah-langkah tertentu. Metode ilmiah menjadi syarat bagi suatu pengetahuan agar dapat disebut sebagai ilmu. Dengan metode ilmiah, diharapkan pengetahuan mempunyai karakteristik tertentu yang diminta oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan pengetahuan yang disusun merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
Cara Berpikir Metode Ilmiah :
1.      Berpikir Deduktif. Cara berpikir yang memberikan sifat rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang yang telah dikumpulkan sebelumnya.
2.      Berpikir Induktif. Cara berpikir yang berdasarkan kriteria kebenaran korespondensi (suatu pernyataan dianggap benar, bila materi yang terkandung dalam pernyataan tersebut bersesuaian dengan obyek faktual yang dituju).
Filsafat ilmu merupakan “science of science” sehingga kedudukannya berada di atas ilmu yang lain.  Seperti yang dikatakan oleh Koento Wibisono (1999), filsafat telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” tumbuh mekar bercabang secara subur. Karena pengetahuan ilmiah merupakan ilmu yang berada pada posisi paling tinggi, maka lahirlah filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan Filsafat Pengetahuan. Filsafat Ilmu sebagai cabang filsafat yang menempatkan objek sasarannya: ilmu (pengetahuan) dan masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.
Bidang garapan Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
1.      Ontologi ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang ada adalah bidang pokok filsafat yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menuruttata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, adaalam, dan ada kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dantertib dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007).
2.      Epistemologi ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. Dengan bahasa sederhana, epistemologi merupakan cara mendapatkan pengetahuan dengan benar.
3.      Aksiologi bagaimana cara manusia menggunakan penalaran otak yang luar biasa, sehingga perkembangan ilmu itu sudah sejak dulu diarahkan dalam tahap-tahap pertumbuhannya. Jadi jelas dan nyatalah bahwa teori-teori ini adalah dalam rangka penerapan suatu disiplin ilmu yang dikaji secara ilmiah dengan secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan, terstruktur, menggunakan metode yang jelas, serta datanya validitas.
Dalam perkembangan Filsafat Ilmu juga mengarahkan pandangannya pada Strategi Pengembangan Ilmu yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan umat manusia. Filsafat Ilmu adalah refleksi filsafati yang tidak pernah mengenal titik henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran atau kenyataan, sesuatu yang memang tidak pernah akan habis dipikirkan, dan tidak pernah akan selesai diterangkan. Oleh sebab itulah filsafat ilmu merupakan “science of science”  yang artinya ilmu tentang ilmu pengetahuan yang menjadikan wawasan kita semakin luas, bahwasannya filsafat, ilmu pengetahuan, dan budaya merupakan tri tunggal yang keberadaan serta perkembangannya akan selalu saling mempengaruhi.

2.      Ilmu berkembang dengan teori dan cara berpikir sebagai sarananya
a.      Bagaimana Konsep kebenaran menurut rasionalisme, empirisme, teori koherensi, dan teori korespondensi? berikan contoh sehingga jelas jawaban saudara dalam kehidupaan sehari hari sehingga jawaban saudara jelas
Jawab :
1.      Rasionalisme adalah suatu pandangan yang berkiblat pada pemikiran manusia sebagai landasan kebenaran, sedangkan obyek/kebendaan bersifat tidak pasti, relatif, berubah-ubah dan gelap. Menurut Rene Descrates (1596-1650), semua pengetahuan bersumber dari akal pikiran atau ratio dan  membedakan adanya tiga idea, yaitu: idea bawaan, yaitu sejak manusia lahir, idea yang berasal dari luar manusia, dan idea yang dihasilkan oleh pikiran itu sendiri. Menurutnya apa yang jelas dan terpilah-pilah harus dipandang sebagai suatu kebenaran. Contoh : ”seorang siswa terlambat datang kesekolah dengan alasan ke hujanan di jalan dan saat itu memang keadaan alam tidak bersahabat”, maka secara rasional dan akal sehat alasan siswa tadi dapat di terima
2.      Menurut emperisme, bahwa semua pengetahuan manusia diperoleh melalui pengalaman indera. Indera memperoleh pengalaman (kesan-kesan) dari alam empiris, selanjutnya kesan-kesan tersebut terkumpul dalam diri manusia menjadi pengalaman pada dasarnya para tokoh  empirisme ini menitik beratkan pada pengalaman. Menurut Bacon tugas yang sebenarnya dari pengetahuan adalah  mengusahakan penemuan-penemuan yang dapat meningkatkan  kehidupan yang lebih baik. Dimana penemuan-penemuan itu di dasarkan atau diperlukan wawasan seseorang di mulai dari bekerja menurut suatu metode yang benar, orang bersikap pasif terhadap bahan-bahan yang di sajikan alam dimana kita menghindari prasangka-prasangka terlebih dahulu. Contoh ”seorang murid telaten dalam menyulam karena memang didasari oleh faktor keluarganya yang sehari-hari bekerja sebagai penyulam”,
3.      Sedangkan korespondensi merupakan suatu teori yang menitik beratkan tentang cara merespon atau memberikan jawaban yang diminta pada orang lain. Contoh ”seorang guru mengemukakan suatu pendapat tentang  rencana bertamasya, namun guru tersebut meminta respon atau tanggapan dari siswanya”.

b.      Bagaimana perkembangan ilmu mulai adanya zaman batu sampai saat ini. Jelaskan dengan  contoh!
Jawab :
Sejarah perkembangan ilmu bermula dari zaman pra-sejarah atau bisa di katakan ‘’ Zaman Batu’’. Pada masa itu ilmu hanya sebatas rasa ingin tahu mengenai alam sekitarnya. Namun periodisasi ilmu pengetahuan secara teoris selalu mengacu pada peradaban Yunani. Ahli filsafat pada zaman purbakala (sebagai contoh orang yunani kuno) telah menciptakan filsafat alam yang pertama di dunia dan telah berspekulasi tentang asal mula alam semesta ini. Udara, air, api mereka katakan sebagai bahan utama dari kenyataan, asal-usul sesuatu dari dunia ini. Ketika ahli pikir dan ahli filsafat lainnya berusaha mencari asal-usul utama alam semesta ini, tiba-tiba Democritus menampilkan gagasannya bahwa: ”ada kemungkinan besar sekali bahwa dunia ini tidak terbuat dari benda-benda alam, akan tetapi dari butiran-butiran kecil yang bertindak sebagai batu bangunan untuk alam semesta  ini yang dapat disusun dan dibentuk dalam berbagai bentuk dan dalam bermacam ragam variasi yang tidak terbatas”. Butiran kecil itu dinamakan atom yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau dipecah. Sejak saat itu benda yang berukuran kecil yang tidak dapat dibagi lagi memiliki unit tertinggi dari realitas fisika dan kimia.
Periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan zaman pra-Yunani kuno terbagi menjadi 3 yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Muda dan Zaman Logam.
1.      Zaman Yunani merupakan zaman filsafat, karena pada zaman ini para filsuf menggunakan sikap ‘’Aninquiring Attitude’’ dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’ Receptive attitude’’. Dan di zaman ini banyak bermunculan filsuf terkenal seperti Thales, Phytagoras, Socrates, Demokritus, Plato, dan Aristoteles.
2.      Zaman pertengahan merupakan zaman kemajuan pesat bagi agama islam, dimana banyaknya bermunculan para ilmuwan islam dari theolog–theolog islam seperti Al-Farabi, Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Al-Ghazali, Ibnu Shina, Ibnu Rusdy, Ibnu Khaldun, Jabir Ibnu Hayyan, Al-razi, dll.
3.      Zaman Rennaisance merupakan kebangkitan para filsuf yang bebas berfikir  tanpa adanya pengaruh ajaran agama. Tokoh-tokohnya yang terkenal  seperti Nicolaus Copernicus,  Galilio Galilei, Johanes Kepler,  dan Frasisco Bacon.
4.      Zaman modern dikenal sebagai  masa rasionalisme yang tumbuh dizaman modern karena munculnya berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang dengan baik. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan  J.J. Thomson.
5.      Zaman kontemporer merupakan zaman kemajuan  ilmu pengetahuan, di mana fisika menjadi titik pusat perkembangannya. Tokoh yang sangat populer di masa ini adalah Albert Eintein yang mengemukakan teori relatifitas.

3.      Bagaimana pandangan para filosof berikut ini terhadap ilmu!
a.      Eisteins, Scilard, Mendel, Keppler, Copernicus
Jawab :
Ilmu menurut filosofi albert Einstein :
a.       Semua ilmu tidak lebih dari sebuah penyempurnaan dari pemikiran sehari-hari
b.     Ilmu pengetahuan hanya dapat diciptakan oleh mereka yang dipenuhi dengan gairah untuk mencapai kebenaran dan pemahaman. Tetapi, sumber perasaan itu berasal dari tataran agama. Termasuk di dalamnya adalah keimanan pada kemungkinan bahwa semua peraturan yang berlaku pada dunia wujud itu bersifat rasional.
c.       Kita tidak dapat memecahkan masalah kita menggunakan pemikiran yang sama kita gunakan ketika kita diciptakan.
d.      Setiap kebodohan bisa cerdas membuat sesuatu yang lebih besar, lebih kompleks dan lebih agresif. Tetapi itu membutuhkan sentuhan jenius dan banyak keberanian untuk bergerak dalam arah yang berlawanan
e.       Satu-satunya hal yang anda masukkan dalam pendidikan saya adalah pendidikan
f.       Yang paling penting adalah untuk tidak berhenti bertanya-tanya. keingintahuan memiliki alasan sendiri untuk ada
g.      Satu-satunya hal berharga dan nyata adalah intuisi
Ilmu menurut filosofi Gregor Johann Mendel :

b.      Jelaskan berdasarkan latar belakang filsafat ilmunya
c.       Bagaimana kontribusinya terhadap perkembangan ilmu?

1.      Kontribusi perkembangan ilmu Albert Einstein :
-          Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.
-          Adanya teori khusus dari kenisbian (relativity) tentang “elektrodinamika benda-benda yang bergerak”, dan dengan itu ia menantang konsep manusia yang ada tentang ruang dan waktu, zat dan energi. Sendi-sendi tentang teori itu ditegakan dalam dua prakiraan. Pertama, prinsip kenisbian/relativitas : Segala gerakan adalah nisbi.
-          Hipotesa besar Einstein yang kedua ialah, bahwa kecepatan cahaya tidak bergantung pada gerakan sumbernya. Cahaya adalah satu-satunya faktor konstan yang tidak berubah-ubah di alam ini.
-         Sustainabilitas adalah kemampuan sains dasar menghasilkan karya yang dapat ditransaksikan/dipasarkan, sehingga dari apresiasi transaksi tersebut sains dasar dapat membiayai pertumbuhannya. Menghilirkan sains dasar adalah upaya untuk menghasilkan sustainabilitas.  Karya yang dapat ditransaksikan/dipasarkan tidak hanya berarti karya tersebut menghasilkan barang, metode atau algoritma, tetapi juga karya tersebut dapat mengeluarkan impact yang besar, baik di bidangnya atau pun di luar bidangnya.
-         Kedua hal di atas,yaitu revitalisasi dan sustainabilitas sains dasar adalah upaya yang harus dilaksanakan sampai berhasil, kemudian memelihara keberhasilan tersebut. Dengan demikian, diharapkan sains dasar menjadi ilmu yang berguna secara menyeluruh dan disadari kegunaannya oleh masyarakat luas. Dengan kata lain matematika adalah bahan bakar pengembangan IPTEKS.

4.      Rene Descartes menyatukan  logika Aristoteles dan Geometri Euclide dengan bantuan disiplin aritmatika dan disempurnakan oleh masyarakat muslim yang disebut dengan aljabar. Kemudian lahirlah geometri analitik yang kita kenal dengan matematika. Namun orang yang sangat berjasa adalah Galelio Galilei (1642-1727) yang merumuskan gerak benda dengan teori gravitasi. Pada tahun ini juga Newton menemukan matematika baru yang disebut dengan kalkulus yang mampu membuat deskripsi dan analisis mengenai perubahan, dengan kalkulus inilah Newton menyempurnakan teori Keppler mengenai tata surya ke dalam teori gravitasi. Menjelang akhir abad ke 19 lahirlah mekanika kuantum dan  mekanika glombang oleh Max Plank yang menemukan energi cahaya (butir-butir cahaya)
a.      Bagaimana pandangan saudara tentang perkembangan ilmu ini dan apakah yang mungkin terjadi selanjutnya?
Jawab :
Di jelaskan dari paparan di atas bahwa adanya pertumbuhan, pergantian dan penyerapan teori dalam dunia matematika dan fisika (sebuah contoh aktual) yang muncul sejak abad 15 sampai abad ke 19. Terdapat kelemahan-kelemahan yang diperbaharui dan diubah oleh ilmuwan-ilmuwan lain untuk memperbaiki teori di bidang matematika dan fisika yang pada akhirnya menyempurnakan Teori Gerak dan Gravitasi yang dirintis oleh Galilei dan lahirlah Matematika baru (Kalkulus). Fisika Klasik yang selama ini menjadi dasar bagi pengembangan dunia Fisika telah digantikan oleh Teori Relativitas dan Mekanika Kuantum yang pengembangannya kita kenal dengan sebutan Fisika modern.

b.      Bandingkan apa yang dikatakan ”Khun” tentang perkembangan dan kemajuan ilmu berlangsung secara komulatif dan bersifat revolusioner dengan teorinya ”The structure of scientific revolution”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar