SOAL
UJIAN MID SEMESTER
MATA KULIAH :
Filsafat Ilmu
PROGRAM STUDI :
Teknologi Pendidikan PPS-FKIP UNSRI
HARI/TANGGAL : 25 Oktober 2012
PENGAMPUH : Dr. Aisyah. AR, M.Pd
Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.
Uraikan bahwa tidak semua ilmu pengetahuan adalah ilmu
dan ilmu sering disebut dengan “scientific
knowledge”, karena metode yang digunakan untuk memperolehnya melalui metode
ilmiah, sedangkan filsafat ilmu merupakan “science
of science” sehingga kedudukannya berada di atas ilmu yang lain.
2.
Ilmu berkembang
dengan teori dan cara berpikir sebagai sarananya.
a)
Bagaimana Konsep kebenaran menurut rasionalisme,
teori koherensi, dan teori
korespondensi? berikan contoh dalam kehidupaan sehari hari sehingga jawaban
saudara jelas
b)
Bagaimana perkembangan ilmu mulai adanya zaman batu
sampai saat ini. Jelaskan dengan
contoh!
3.
Bagaimana pandangan para filosof berikut ini terhadap
ilmu.
a)
Eisteins,
Scilard, Mendel, Keppler, Copernicus,
b)
Jelaskan berdasarkan latar belakang filsafat ilmunya
c)
Bagaimana kontribusinya terhadap perkembangan ilmu?
4.
Rene Descartes menyatukan
logika Aristoteles dan Geometri Euclide dengan bantuan disiplin
aritmatika dan disempurnakan oleh masyarakat muslim yang disebut dengan
aljabar. Kemudian lahirlah geometri analitik yang kita kenal dengan matematika.
Namun orang yang sangat berjasa adalah Galelio Galilei (1642-1727) yang
merumuskan gerak benda dengan teori gravitasi. Pada tahun ini juga Newton
menemukan matematika baru yang disebut dengan kalkulus yang mampu membuat
deskripsi dan analisis mengenai perubahan, dengan kalkulus inilah Newton
menyempurnakan teori Keppler mengenai tata surya ke dalam teori gravitasi.
Menjelang akhir abad ke 19 lahirlah mekanika kuantum dan mekanika glombang oleh Max Plank yang
menemukan energi cahaya (butir-butir cahaya)
a.
Bagaimana pandangan saudara tentang perkembangan ilmu ini
dan apakah yang mungkin terjadi selanjutnya?
b. Bandingkan
apa yang dikatakan ”Khun” tentang perkembangan dan kemajuan ilmu berlangsung
secara komulatif dan bersifat revolusioner dengan teorinya ”The structure of scientific revolution”
JAWABAN
UJIAN MID SEMESTER
NAMA : YENI
RAINI
NIM : 06122503059
KELAS : JUM’AT/SABTU
1. Uraikan bahwa tidak semua ilmu
pengetahuan adalah ilmu dan ilmu sering disebut dengan “scientific knowledge”, karena metode yang digunakan untuk
memperolehnya melalui metode ilmiah, sedangkan filsafat ilmu merupakan “science of science” sehingga
kedudukannya berada di atas ilmu yang lain.
Jawab
:
Ilmu
jika dilihat dari segi bahasa, ilmu berasal dari bahasa arab yaitu al-ilmu (knowledge) atau dari bahasa Yunani
yaitu logos, yang
berarti pengetahuan. Sedangkan kata ilmu dalam bahasa indonesia biasanya
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris science. Sains (science)
diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah
pengetahuan, kata scientia ini berasal dari kata kerja scire yang
artinya mempelajari, mengetahui. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge),
tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Tidak
semua ilmu pengetahuan adalah ilmu karena ilmu pengetahuan dapat diuji untuk
lebih memahami sifat dinamis pada ilmu pengetahuan. Salah satu sifat ilmu
pengetahuan adalah sebagai suatu bentuk aktivitas, yaitu sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar oleh manusia. Ilmu tidak hanya merupakan aktivitas
tunggal saja, tetapi suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakan suatu proses.
Proses dalam rangkaian aktivitas ini bersifat intelektual dan mengarah pada
tujuan-tujuan tertentu. Aktivitas intelektual berarti kegiatan yang memerlukan
kemampuan berpikir untuk melakukan penalaran logis atau hasil-hasil pengalaman
empiris. Ilmu adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang melalui pelaksanaannya
umat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan pemahaman tentang alam yang
senantiasa lebih cermat dan lebih meningkat. Pada suatu kemampuan yang
meningkat untuk menyesuaikan diri sendiri terhadapnya, mengubah lingkungannya,
dan mengubah ciri-cirinya sendiri.
Ilmu dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Hasil yang berupa pengetahuan ini yang
menjadi ciri kedua dari ilmu, yaitu sebagai suatu produk. Kedua ciri dasar
ilmu, yaitu wujud aktivitas manusia dan hasil aktivitas tersebut,
merupakan sisi yang tidak terpisahkan dari ciri ketiga yang dimilki, yaitu
sebagai metode.
Ilmu sering disebut dengan “scientific
knowledge”, karena metode yang digunakan untuk memperoleh suatu
pengetahuan adalah dengan melalui metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Pengetahuan ilmiah/ilmu
merupakan pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggung jawabkan kebenarannya
secara ilmiah atau dengan menerapkan cara kerja ilmiah atau
metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur yang digunakan dalam
mendapatkan yang disebut ilmu yang berupa langkah-langkah tertentu. Metode
ilmiah menjadi syarat bagi suatu pengetahuan agar dapat disebut sebagai
ilmu. Dengan metode ilmiah, diharapkan pengetahuan mempunyai karakteristik
tertentu yang diminta oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji
yang memungkinkan pengetahuan yang disusun merupakan pengetahuan yang dapat
diandalkan.
Cara Berpikir Metode
Ilmiah :
1.
Berpikir Deduktif. Cara berpikir yang
memberikan sifat rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat
konsisten dengan pengetahuan yang yang telah dikumpulkan sebelumnya.
2. Berpikir
Induktif. Cara berpikir yang berdasarkan kriteria kebenaran korespondensi
(suatu pernyataan dianggap benar, bila materi yang terkandung dalam
pernyataan tersebut bersesuaian dengan obyek faktual yang dituju).
Filsafat ilmu merupakan “science of science” sehingga
kedudukannya berada di atas ilmu yang lain. Seperti yang dikatakan
oleh Koento Wibisono (1999),
filsafat telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan
bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” tumbuh mekar bercabang secara subur. Karena pengetahuan
ilmiah merupakan ilmu yang berada pada posisi paling tinggi, maka lahirlah
filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan Filsafat Pengetahuan. Filsafat
Ilmu sebagai cabang filsafat yang menempatkan objek sasarannya: ilmu
(pengetahuan) dan masing-masing
cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan
masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri.
Bidang garapan Filsafat Ilmu terutama diarahkan pada
komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu
ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
1. Ontologi ilmu atau teori
tentang wujud hakikat yang ada adalah bidang pokok filsafat
yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menuruttata
hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, adaalam,
dan ada kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dantertib
dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007).
2.
Epistemologi ilmu adalah cabang
filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya
(validitasnya) pengetahuan. Dengan bahasa sederhana, epistemologi merupakan
cara mendapatkan pengetahuan dengan benar.
3. Aksiologi bagaimana cara manusia menggunakan
penalaran otak yang luar biasa, sehingga perkembangan ilmu itu sudah sejak dulu
diarahkan dalam tahap-tahap pertumbuhannya. Jadi jelas dan nyatalah bahwa
teori-teori ini adalah dalam rangka penerapan suatu disiplin ilmu yang dikaji secara
ilmiah dengan secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan,
terstruktur, menggunakan metode yang jelas, serta datanya validitas.
Dalam perkembangan Filsafat Ilmu juga mengarahkan
pandangannya pada Strategi Pengembangan Ilmu yang menyangkut etik dan heuristik.
Bahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau
kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan umat manusia. Filsafat
Ilmu adalah refleksi filsafati yang tidak pernah mengenal titik henti dalam
menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran atau kenyataan, sesuatu
yang memang tidak pernah akan habis dipikirkan, dan tidak pernah akan selesai
diterangkan. Oleh sebab itulah filsafat ilmu merupakan “science of
science” yang artinya ilmu tentang ilmu pengetahuan yang
menjadikan wawasan kita semakin luas, bahwasannya filsafat, ilmu pengetahuan,
dan budaya merupakan tri tunggal yang keberadaan serta perkembangannya
akan selalu saling mempengaruhi.
2.
Ilmu berkembang dengan teori dan cara berpikir sebagai
sarananya
a.
Bagaimana Konsep kebenaran menurut rasionalisme,
empirisme, teori koherensi, dan teori korespondensi? berikan contoh
sehingga jelas jawaban saudara dalam kehidupaan sehari hari sehingga jawaban
saudara jelas
Jawab :
1.
Rasionalisme adalah suatu pandangan yang berkiblat pada pemikiran manusia
sebagai landasan kebenaran, sedangkan obyek/kebendaan bersifat tidak pasti,
relatif, berubah-ubah dan gelap. Menurut Rene Descrates (1596-1650),
semua pengetahuan bersumber dari akal pikiran
atau ratio dan membedakan adanya tiga idea, yaitu: idea bawaan, yaitu sejak manusia lahir, idea
yang berasal dari luar manusia, dan idea yang dihasilkan oleh pikiran itu
sendiri. Menurutnya apa yang jelas
dan terpilah-pilah harus dipandang sebagai suatu kebenaran. Contoh : ”seorang
siswa terlambat datang kesekolah dengan alasan ke hujanan di jalan dan saat itu
memang keadaan alam tidak bersahabat”, maka secara rasional dan akal sehat
alasan siswa tadi dapat di terima
2.
Menurut
emperisme, bahwa semua pengetahuan manusia diperoleh melalui pengalaman indera.
Indera memperoleh pengalaman (kesan-kesan) dari alam empiris, selanjutnya
kesan-kesan tersebut terkumpul dalam diri manusia menjadi pengalaman
pada dasarnya para
tokoh empirisme ini menitik beratkan pada pengalaman.
Menurut Bacon tugas yang sebenarnya dari pengetahuan
adalah mengusahakan penemuan-penemuan yang dapat
meningkatkan kehidupan yang lebih baik. Dimana penemuan-penemuan itu
di dasarkan atau diperlukan wawasan seseorang di mulai dari bekerja menurut
suatu metode yang benar, orang bersikap pasif terhadap bahan-bahan yang di
sajikan alam dimana kita menghindari prasangka-prasangka terlebih dahulu.
Contoh ”seorang murid telaten dalam menyulam karena memang didasari oleh faktor
keluarganya yang sehari-hari bekerja sebagai penyulam”,
3.
Sedangkan
korespondensi merupakan suatu teori yang menitik beratkan tentang cara merespon
atau memberikan jawaban yang diminta pada orang lain. Contoh ”seorang guru
mengemukakan suatu pendapat tentang rencana bertamasya, namun guru
tersebut meminta respon atau tanggapan dari siswanya”.
b.
Bagaimana
perkembangan ilmu mulai adanya zaman batu sampai saat ini. Jelaskan dengan
contoh!
Jawab :
Sejarah
perkembangan ilmu bermula dari zaman pra-sejarah atau bisa di katakan ‘’ Zaman
Batu’’. Pada masa itu ilmu hanya sebatas rasa ingin tahu mengenai alam
sekitarnya. Namun periodisasi ilmu pengetahuan secara teoris selalu mengacu
pada peradaban Yunani. Ahli filsafat pada zaman purbakala (sebagai contoh orang
yunani kuno) telah menciptakan filsafat alam yang pertama di dunia dan telah
berspekulasi tentang asal mula alam semesta ini. Udara, air, api mereka katakan
sebagai bahan utama dari kenyataan, asal-usul sesuatu dari dunia ini. Ketika
ahli pikir dan ahli filsafat lainnya berusaha mencari asal-usul utama alam
semesta ini, tiba-tiba Democritus menampilkan gagasannya bahwa: ”ada
kemungkinan besar sekali bahwa dunia ini tidak terbuat dari benda-benda alam,
akan tetapi dari butiran-butiran kecil yang bertindak sebagai batu bangunan
untuk alam semesta ini yang dapat disusun dan dibentuk dalam
berbagai bentuk dan dalam bermacam ragam variasi yang tidak terbatas”. Butiran
kecil itu dinamakan atom yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau
dipecah. Sejak saat itu benda yang berukuran kecil yang tidak dapat dibagi lagi
memiliki unit tertinggi dari realitas fisika dan kimia.
Periodisasi
perkembangan ilmu pengetahuan zaman pra-Yunani kuno terbagi menjadi 3 yaitu
Zaman Batu Tua, Zaman Batu Muda dan Zaman Logam.
1.
Zaman Yunani
merupakan zaman filsafat, karena pada zaman ini para filsuf menggunakan sikap
‘’Aninquiring Attitude’’ dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap ‘’ Receptive attitude’’. Dan di zaman ini banyak bermunculan filsuf
terkenal seperti Thales, Phytagoras, Socrates, Demokritus, Plato, dan
Aristoteles.
2.
Zaman
pertengahan merupakan zaman kemajuan pesat bagi agama islam, dimana banyaknya
bermunculan para ilmuwan islam dari theolog–theolog islam seperti Al-Farabi,
Al-Khawarizmi, Al-Kindi, Al-Ghazali, Ibnu Shina, Ibnu Rusdy, Ibnu Khaldun,
Jabir Ibnu Hayyan, Al-razi, dll.
3.
Zaman
Rennaisance merupakan kebangkitan para filsuf yang bebas berfikir tanpa
adanya pengaruh ajaran agama. Tokoh-tokohnya yang terkenal seperti
Nicolaus Copernicus, Galilio Galilei, Johanes Kepler, dan Frasisco
Bacon.
4.
Zaman modern
dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh dizaman modern karena
munculnya berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang dengan baik. Tokoh yang
menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles
Darwin, dan J.J. Thomson.
5.
Zaman
kontemporer merupakan zaman kemajuan ilmu pengetahuan, di mana fisika
menjadi titik pusat perkembangannya. Tokoh yang sangat populer di masa ini
adalah Albert Eintein yang mengemukakan teori relatifitas.
3.
Bagaimana pandangan
para filosof berikut ini terhadap ilmu!
a.
Eisteins, Scilard, Mendel, Keppler, Copernicus
Jawab
:
Ilmu menurut
filosofi albert Einstein :
a.
Semua ilmu tidak
lebih dari sebuah penyempurnaan dari pemikiran sehari-hari
b.
Ilmu pengetahuan
hanya dapat diciptakan oleh mereka yang dipenuhi dengan gairah untuk mencapai
kebenaran dan pemahaman. Tetapi, sumber perasaan itu berasal dari tataran
agama. Termasuk di dalamnya adalah keimanan pada kemungkinan bahwa semua
peraturan yang berlaku pada dunia wujud itu bersifat rasional.
c.
Kita tidak dapat
memecahkan masalah kita menggunakan pemikiran yang sama kita gunakan ketika
kita diciptakan.
d.
Setiap kebodohan
bisa cerdas membuat sesuatu yang lebih besar, lebih kompleks dan lebih agresif.
Tetapi itu membutuhkan sentuhan jenius dan banyak keberanian untuk bergerak
dalam arah yang berlawanan
e.
Satu-satunya hal
yang anda masukkan dalam pendidikan saya adalah pendidikan
f.
Yang paling
penting adalah untuk tidak berhenti bertanya-tanya. keingintahuan memiliki
alasan sendiri untuk ada
g.
Satu-satunya hal
berharga dan nyata adalah intuisi
Ilmu menurut filosofi Gregor Johann Mendel :
b.
Jelaskan
berdasarkan latar belakang filsafat ilmunya
c.
Bagaimana
kontribusinya terhadap perkembangan ilmu?
1.
Kontribusi perkembangan ilmu Albert Einstein :
-
Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.
-
Adanya teori
khusus dari kenisbian (relativity)
tentang “elektrodinamika benda-benda yang bergerak”, dan dengan itu ia
menantang konsep manusia yang ada tentang ruang dan waktu, zat dan energi.
Sendi-sendi tentang teori itu ditegakan dalam dua prakiraan. Pertama, prinsip
kenisbian/relativitas : Segala gerakan adalah nisbi.
-
Hipotesa besar
Einstein yang kedua ialah, bahwa kecepatan cahaya tidak bergantung pada gerakan
sumbernya. Cahaya adalah satu-satunya faktor konstan yang tidak berubah-ubah di
alam ini.
-
Sustainabilitas
adalah kemampuan sains dasar menghasilkan karya yang dapat
ditransaksikan/dipasarkan, sehingga dari apresiasi transaksi tersebut sains
dasar dapat membiayai pertumbuhannya. Menghilirkan sains dasar adalah upaya
untuk menghasilkan sustainabilitas. Karya yang dapat
ditransaksikan/dipasarkan tidak hanya berarti karya tersebut menghasilkan
barang, metode atau algoritma, tetapi juga karya tersebut dapat mengeluarkan impact yang besar, baik di bidangnya atau pun
di luar bidangnya.
-
Kedua hal di
atas,yaitu revitalisasi dan sustainabilitas sains dasar adalah upaya yang harus
dilaksanakan sampai berhasil, kemudian memelihara keberhasilan tersebut. Dengan
demikian, diharapkan sains dasar menjadi ilmu yang berguna secara menyeluruh
dan disadari kegunaannya oleh masyarakat luas. Dengan kata lain matematika adalah
bahan bakar pengembangan IPTEKS.
4.
Rene Descartes
menyatukan logika Aristoteles dan
Geometri Euclide dengan bantuan disiplin aritmatika dan disempurnakan oleh
masyarakat muslim yang disebut dengan aljabar. Kemudian lahirlah geometri
analitik yang kita kenal dengan matematika. Namun orang yang sangat berjasa
adalah Galelio Galilei (1642-1727) yang merumuskan gerak benda dengan teori
gravitasi. Pada tahun ini juga Newton menemukan matematika baru yang disebut
dengan kalkulus yang mampu membuat deskripsi dan analisis mengenai perubahan,
dengan kalkulus inilah Newton menyempurnakan teori Keppler mengenai tata surya
ke dalam teori gravitasi. Menjelang akhir abad ke 19 lahirlah mekanika kuantum
dan mekanika glombang oleh Max Plank
yang menemukan energi cahaya (butir-butir cahaya)
a. Bagaimana pandangan saudara tentang perkembangan ilmu ini
dan apakah yang mungkin terjadi selanjutnya?
Jawab :
Di jelaskan dari
paparan di atas bahwa adanya pertumbuhan, pergantian dan penyerapan teori dalam
dunia matematika dan fisika (sebuah contoh aktual) yang muncul sejak abad 15
sampai abad ke 19. Terdapat kelemahan-kelemahan yang diperbaharui dan diubah
oleh ilmuwan-ilmuwan lain untuk memperbaiki teori di bidang matematika dan
fisika yang pada akhirnya menyempurnakan Teori Gerak dan Gravitasi yang
dirintis oleh Galilei dan lahirlah Matematika baru (Kalkulus). Fisika Klasik
yang selama ini menjadi dasar bagi pengembangan dunia Fisika telah digantikan
oleh Teori Relativitas dan Mekanika Kuantum yang pengembangannya kita kenal
dengan sebutan Fisika modern.
b. Bandingkan apa yang dikatakan ”Khun” tentang perkembangan
dan kemajuan ilmu berlangsung secara komulatif dan bersifat revolusioner dengan
teorinya ”The structure of scientific
revolution”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar