Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah :
Landasan-landasan dan Problematika Pendidikan
Program Studi : Magister
Teknologi Pendidikan
Nama : Yeni Raini
NIM : 06122503059
Kelas : Jum’at/Sabtu
SOAL
:
Landasan-landasan
pendidikan merupakan dasar-dasar yang penting untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan oleh siapapun yang ingin berkecimpung di dalam dunia
pendidikan. Landasan-landasan yang telah didiskusikan di kelas---filosofis,
hukum, psikologis, sosial-budaya, historis, ekonomi, teknologi, teori dan
konsep sistem---sedikit banyak telah memberikan wawasan kepada Anda untuk
mengkaji lebih mendalam dari yang telah dibahas bersama-sama. Sehubungan dengan
pembahasan tersebut, lakukanlah refleksi terhadap masing-masing landasan
terkait dengan apa yang telah Anda pahami, yang masih Anda ragukan, dan yang
Anda ingin ketahui lebih lanjut. Uraikan pula partisipasi Anda di kelas dalam
mendiskusikan masing-masing landasan dimaksud.
Jawab :
Landasan
artinya dasar atau alas atau tumpuan, karena itu landasan merupakan tempat
bertumpu atau titik tolak atau suatu dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat
material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual
(contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik
dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga
macam asumsi, yaitu aksioma, postulat
dan premis tersembunyi. Pendidikan
antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek
sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi
sehingga kita kenal istilah studi pendidikan. Praktek pendidikan adalah
kegiatan seseorang atau sekelompok orang
atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan pedidikan.
Landasan pendidikan
adalah suatu ilmu pengetahuan otonom tentang fenomena pendidikan yang
beroperasi sebagai aktivitas penelitian pendidikan, terapan metode keilmuan dan
pengetahuan sisetematis yang bersifat empiris, objektif, analitis, verifikasi,
deskriptif, preskriptif dan sistematis. Landasan dan asas
tersebut sangat penting untuk
diperhatikan oleh siapapun yang berkecimpung dalam dunia pendidikan karena landasan
pendidikan sebagai dasar pijakan ilmu pengetahuan otonom yang bermanfaat dalam
pendidikan socio-civics, kepribadian
dan intelektual berkenaan dengan pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan nilai
dan moral, kesenian teknologi dan pendidikan agama terhadap perkembangan
manusia dan masyarakat bangsa tertentu.
Beberapa landasan pendidikan yang telah
didiskusikan tersebut adalah landasan filosofis, hukum, psikologis, sosial-budaya, historis,
ekonomi, teknologi, teori dan konsep sistem yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan
tujuan pendidikan.
Landasan-landasan
dalam Pendidikan :
a.
Landasan
Filosofis Pendidikan
Filosofis, berasal dari
bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/philos yang artinya cinta dan
sophos/Sophia yang artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran. Secara
maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami
hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Untuk
mencapai dan menemukan kebenaran tersebut, masing-masing filosof memiliki
karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Demikian pula
kajian yang dijadikan obyek telaahan akan berbeda selaras dengan cara pandang
terhadap hakikat segala sesuatu.
Landasan
filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek
pendidikan. Di dalam pendidikan mesti terdapat momen studi pendidikan dan momen
praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan antara lain kita akan memperoleh
pemahaman tentang landasan-landasan
pendidikan, yang akan dijadikan titik tolak praktek pendidikan. Dengan
demikian, landasan filosofis pendidikan
sebagai hasil studi pendidikan tersebut, dapat dijadikan titik tolak dalam
rangka studi pendidikan yang bersifat
filsafiah, yaitu pendekatan yang lebih komprehensif, spekulatif, dan normatif.
Ada
berbagai aliran filsafat, antara lain: Idealisme, Realisme, Pragmatisme, Pancasila,
dsb. Peranan landasan filosofis pendidikan adalah memberikan rambu-rambu apa
dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Rambu-rambu tersebut bertolak
pada kaidah metafisika, epistemology dan aksiologi pendidikan sebagaimana studi
dalam filsafat pendidikan. Landasan filosofis pendidikan tidaklah satu
melainkan ragam sebagaimana ragamnya aliran filsafat. Sebab itu, dikenal adanya
landasan filosofis pendidikan Idealisme, landasan filsofis.
b.
Landasan
Hukum/Yuridis Pendidikan
Pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan
perundangan yang berlaku, yang dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Peranan landasan yuridis dalam pendidikan
adalah memberikan rambu-rambu tentang bagaimana pelaksanaan system pendidikan
dan managemen pendidikan dilaksanakan selaras dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Contoh: Di dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan: “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar” (Pasal 6); “Setiap
warga Negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar” (Pasal
34). Implikasinya, Kepala Sekolah Dasar atau panitia penerimaan siswa baru di
SD harus memprioritaskan anak-anak (pendaftar)
berusia tujuh tahun untuk
diterima sebagai siswa
daripada
anak-anak yang baru mencapai usia enam tahun. Karena itu, panitia penerimaan
siswa baru perlu menyusun daftar urut
anak (pendaftar) berdasarkan usianya, baru menetapkan batas nomor urut
pendaftar yang akan diterima sesuai kapasitas yang dimiliki sekolah. Upaya
mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis-jenis landasan pendidikan, di samping
dapat dilakukan berdasarkan sumbernya,
dapat pula dilakukan berdasarkan sifat isi dari asumsi-asumsinya. Berdasarkan
sifat isi asumsi-asumsinya, landasan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu: landasan deskriptif pendidikan
dan landasan preskriptif
pendidikan
c.
Landasan
Psikologis Pendidikan
Pengertian psikologi, menurut asal katanya
psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Psyche dan Logos. Psyche berarti jiwa, sukma dan roh, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan atau
studi. Jadi pengertian psikologi secara harfiah adalah ilmu tentang jiwa. Landasan Psikologi dalam pendidikan adalah suatu landasan dalam proses
pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia
pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia
pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi
manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk
memudahkan proses pendidikan.
Landasan
psikologi pendidikan menjadi salah satu landasan yang penting dalam
pelaksanaan pendidikan karena keberhasilan pendidik dalam menjalankan tugasnya
sangat dipengaruhi oleh pemahamannya tentang peserta didik. Oleh karena itu
pendidik harus mengetahui apa yang harus dilakukan kepada peserta didik dalam
setiap tahap perkembangan yang berbeda dari bayi hingga dewasa.
Implikasi landasan psikologi dalam pendidikan adalah:
ü Seorang
pendidik dalam proses pebelajarannya memberikan kemungkinan untuk membentuk
kepribadian individu sesuai yang diharapkan akan tetapi tetap memperhatikan
faktor-faktor hereditas yang ada pada individu.
ü Seorang
pendidik dalam proses pebelajarannya harus memperhatikan tugas perkembangan
pada setiap masa perkembangan anak.
d.
Landasan Sosial-Budaya
Pendidikan
Sosial budaya
adalah struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Landasan sosial
budaya, mengacu pada hubungan antar individu, antar masyarakat dan individu
secara alami, artinya aspek yang telah ada sejak manusia dilahirkan. Landasan sosial
budaya pada pendidikan adalah peranan aspek sosial budaya
pada pendidikan. Sebagai makhluk sosial, manusia
merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk
budaya.
Aspek sosial sangat
berperan dalam membantu anak dalam mengembangkan dirinya. Maka segi sosial ini
perlu diperhatikan dalam proses pendidikan, begitu pun dengan aspek budaya dalam pendidikan, dapat dikatakan
tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari
anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula
kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya.
Sosiologi
pendidikan meliputi interaksi guru-siswa, dinamika kelompok di kelas dan di
organisasi intra sekolah, struktur dan fungsi sistem pendidikan, dan sistem-sistem
masyarakat dan pengaruhnya terhadap pendidikan.
Kebudayaan menurut adalah totalitas yang kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan
berisikan norma-norma,
folkways yang
mencakup kebiasaan, adat, dan tradisi, dan mores. Terdapat komponen-komponen dalam kebudayaan yakni gagasan, ideologi, norma, teknologi, benda, kesenian dan ilmu dan kepandaian.
e.
Landasan Sejarah
Pendidikan
Sejarah atau history keadaan masa lampau dengan
segala macam kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu.
Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model,
konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya. Informasi-informasi
di atas merupakan warisan generasi terdahulu kepada generasi muda yang tidak
ternilai harganya. Generasi muda dapat belajar dari informasi-informasi ini
terutama tentang kejadian-kejadian masa lampau dan memanfaatkannya untuk
mengembangkan kemampuan diri mereka. Sejarah telah memberi penerangan, contoh,
dan teladan bagi mereka dan semuanya ini diharapkan akan dapat meningkatkan
peradaban manusia itu sendiri di masa kini dan masa yang akan datang.
Tinjauan landasan sejarah atau historis Pendidikan Nasional
Indonesia merupakan pandangan ke masa lalu atau pandangan retrospektif.
Pandangan ini melahirkan studi-studi historis tentang proses perjalanan
pendidikan nasional Indonesia yang terjadi pada periode tertentu di masa yang
lampau. Sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan
pendidikan suatu bangsa. Pada masa-masa dahulu, wawasan yang tidak jauh berbeda satu
dengan yang lain. Mereka sama-sama menginginkan pendidikan bertujuan
mengembangkan individu peserta didik, dalam arti memberi kesempatan kepada
mereka untuk mengembangkan potensi mereka secara alami dan seperti ada adanya,
tidak perlu diarahkan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Sejarah juga menunjukkan
betapa sulitnya perjuangan mengisi kemerdekaan dibandingkan dengan perjuangan
mengusir penjajah. Pendidikan mewariskan peradaban masa lampau sehingga
peradaban masa lampau yang memiliki nilai-nilai luhur dapat dipertahankan dan
diajarkan lalu digunakan generasi penerus dalam kehidupan mereka di masa
sekarang. Dengan mewariskan dan menggunakan karya dan pengalaman masa lampau,
pendidikan menjadi pengawal , perantara, dan pemelihara peradaban. Dengan
demikian, pendidikan memungkinkan peradaban masa lampau diakui eksistensinya
dan bukan merupakan “harta karun” yang tersia-siakan.
f.
Landasan Politik & Ekonomi
Pendidikan
1.
Politik pendidikan
Politik
pendidikan atau The Politics
Education adalah kajian tentang relasi antara proses munculnya
berbagai tujuan pendidikan dengan cara-cara pencapainnya. Kajian lebih terfokus
pada kekuatan yang menggerakkan perangkat pencapaian tujuan pendidikan dan
bagaimana serta ke mana perangkat tersebut diarahkan. Kajian politik pendidikan
terkonsentrasi pada peranan negara dalam bidang pendidikan, sehingga dapat
menjelaskan pola, kebijakan, dan proses pendidikan serta berbagai asumsi,
maksud, dan outcome dari berbagai strategi perubahan pendidikan dalam suatu
masyarakat secara lebih baik.
Politik
pendidikan dengan sadar menyiapkan tenaga yang cukup jumlahnya dan terampil
untuk mendukung masyarakat industri perlu dengan sungguh-sungguh disiapkan.
Persoalannya ialah masyarakat industri modern yang akan kita bina adalah
masyarakat yang adil dan makmur. Hubungan politik dengan pendidikan adalah
suatu tindakan sosial yang pelaksanaanya dimungkinkan melalui suatu jaringan
hubungan-hubungan kemanusiaan. Jaringan-jaringan inilah bersama dengan
hubungan-hubungan dan peranan peranan individu di dalamnyalah yang menentukan
watak pendidikan di suatu masyarakat. Politik adalah bagian dari paket
kehidupan lembaga- lembaga pendidikan Hal ini menegaskan bahwa pendidikan dan
politik adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi.
Berbagai aspek pendidikan selalu mengandung unsur- unsur politik, begitu juga
sebaliknya setiap aktivitas politik ada kaitanya dengan aspek- aspek
kependidikan.
2.
Ekonomi pendidikan
Ekonomi
pendidikan adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan
maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka
mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan
berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai khususnya melalui pendidikan
formal, serta bagaimana mendiskusikannya secara merata dan adil di antara
berbagai kelompok masyarakat.
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup
menentukan tetapi bukan pemegang peranan utama. Dunia pendidikan adalah lembaga
yang berkewajiban mengembangkan individu manusia, sudah tentu pendidikan itu
tidak akan membawa peserta didik kearah hidup yang membingungkan, menyusahkan,
dan sengsara walaupun bisa mencari uang banyak. Artinya dunia pendidikan bukan
dunia bisnis tempat berlatih mencari uang, melainkan dunia pembinaan tempat
peserta didik belajar agar bisa hidup wajar dan damai. Ada hal lain yang lebih
menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan
dibandingkan dengan ekonomi dedikasi, keahlian dan keterampilan pengelolah dan
guru-gurunya.
g.
Landasan Teknologi
Komunikasi dan Informasi
Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai definisi
dari dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan Teknologi komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data
dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.
Peranan Informasi sendiri sebagai landasan pendidikan
umumnya dan pembelajaran khususnya tidak dapat dilepaskan dalam pengembangan
teknologi pendidikan dan pembelajaran di masa depan, sejak ditemukannya
teknologi di bidang informasi yaitu komputer tujuan pendidikan umumnya dan
pembelajaran khususnya makin mudah dicapai. Sejak tahun 1980-an penggunaan komputer
di sekolah telah dimulai dan sekarang beberapa sekolah telah memakai internet. Adanya
integrasi antara teknologi komunikasi dan informasi pada pembelajaran besar
pengaruhnya pada dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran khususnya,
dengan munculnya konsep globalisasi dengan munculnya internet di bidang
pembelajaran membuatnya tidak terbatas ruang dan waktu. Adanya penemuan teknologi
dalam bidang komunikasi dan Informasi berperan besar dalam pengembangan di
bidang pendidikan umumnya dan teknologi pendidikan/ pembelajaran khususnya
untuk lebih inovatif, penemuan teknologi Informasi juga berperan besar dalam
pembelajaran yakni dengan adanya komputer mendorong pebelajar untuk belajar mandiri
dan dapat belajar di rumah.
h.
Landasan Teori & Konsep Sistem
Landasan
teori memuat teori-teori atau konsep-konsep dasar, yang diambil dari buku-buku
acuan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti sebagai
tuntunan, untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis. Landasan
teori dalam teknologi pendidikan adalah landasan teori dari ilmu perilaku. Sistem adalah
suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis,
bagian itu berelasi satu dengan yang lain, serta peduli terhadap konteks
lingkungannya. Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam
mendefinisikan sistem yaitu :
ü Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam
sistem dan mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara
kerja yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan
tertentu.
ü Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun
sistem, mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Perkembangan
konsep teknologi pendidikan diawali dengan adanya alat peraga yang digunakan
oleh tiap-tiap guru secara individual dalam rangka kegiatan pembelajarannya.
Kemudian disediakannya berbagai media pengajaran oleh lembaga yang khusus
membuat tugas pembuatan dan penyediaan media. Para guru diharapkan menggunakan
media yang tersedia sebagai bagian integral dari program belajar mengajar. Perkembangan
kemudian masih terbatas dalam lingkup pendidikan sekolah, namun teknologi
pendidikan tak hanya berupa media, tapi juga berbagai strategi yang diperlukan
agar siswa belajar aktif. Namun dengan demikian, pertimbangan bahwa belajar itu
terjadi dimana saja, kapan saja, serta oleh siapa dan apa saja, maka konsep
pendidikan disekolah harus diperluas, hingga lingkungan luar sekolah termasuk
dilembaga masyarakat, lembaga pelatihan, lembaga kerja, lembaga ibadah, bahkan
oleh pribadi. Sedang kegiatannya dapat berupa teknologi pembelajaran atau
teknologi kinerja.